Diserang Buaya, Warga Meranti Ditemukan Tewas di Siak

int
int

Sungai Apit (SegmenNews.com)– Sapri bin Yusuf (27) warga Kabupaten Meranti, ditemukan tewas mengapung di perairan Lubuk Gelenggang Sungai Mungkal, Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Diduga ia tewas diserang buaya saat merakit batang sagu didalam air, sebab kaki kiri korban buntung.

Rozali, salah seorang kerabat korban, menuturkan bermula saat korban beserta dua teman sekampungnya Desa Tanjung Kulim yakni Irin (35) dan Du (40) mengambil upah memanen batang rumbia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Selasa (26/3) lalu, saat itu ketiganya sedang merakit tual sagu di dalam sungai, tiba-tiba Sapri yang berada ditengah menjerit minta tolong kemudian menghilang ke dalam air.

Mendengar teriakan, Irin dan Du berusaha untuk membantu akan tetapi sesaat kemudian tubuh Sapri langsung menghilang ke dalam sungai, kemudian Irin dan Du memberitahukan kepada pekerja yang lain bahwa Sapri tiba-tiba menjerit dan tenggelam. Ia diduga ditangkap buaya yang sering muncul disekitar lokasi tempat mereka bekerja.

“Saat kami sedang bekerja, tiba-tiba saja korban (Sapri,red) menjerit dan langsung tenggelam. Kami menduga ia diserang buaya, sebab buaya sunagi sering muncul disekitaran perairan ini,” urai Rozali.

Mendapat kabar Sapri tewas tenggelam diduga diserang buaya, pihak keluarga dari Desa Tanjung Kulim berdatangan untuk mencari jasad korban dengan mengunakan pompong dan sampan dayung.

Setelah dilakukan pencaharian sehari semalam, jasad Sapri ditemukan sudah tidak bernyawa di muara Sungai Mungkal tak jauh dari lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan dimana kaki sebelah kiri korban sudah buntung akibat dimakan buaya.

Jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Desa Tanjung Kulim untuk disemayamkan.

Sementara itu Kades Penyengat melalui Sekdes Abok Agustinus saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/4/13) membenarkan kejadian warga diserang buaya.

“Jasad korban sudah ditemukan kemudian pihak keluarga membawanya ke kampung, Desa Tanjung Kulim untuk disemayamkan,” ungkap Sekdes. (rinto)