Isu Jokowi akan Dibunuh untuk Sudutkan Prabowo

Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo menyambangi para petani di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (31/3/2014).
Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo menyambangi para petani di Dusun Dirgo, Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (31/3/2014)tribun

SegmenNews.com- Merebaknya isu rencana pembunuhan terhadap capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi) diduga sebagai upaya menggiring wacana untuk menyudutkan Prabowo Subianto. Hal ini dimaksudkan, agar capres Partai Gerindra itu, dituding sebagai aktor intelektualnya.

“Setelah mencermati makin derasnya isu pembunuhan terhadap Jokowi itu, saya menduga ada upaya menggiring wacana bahwa Prabowo Subianto sebagai aktor intelektualnya. Saya yakin isu ini sengaja dikembangkan untuk menyudutkan Prabowo,” kata Sekjen DPP Partai Republik, Heru B Arifin dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (1/4/2014).

Menurutnya, ada pihak ketiga yang dengan sengaja ingin menggagalkan kemenangan Prabowo pada dalam Pilpres 2014 nanti.

“Ada sejumlah indikator penting yang diciptakan, agar Prabowo gagal menjadi presiden. Prabowo ‘digergaji’ dari luar dan dalam,” ungkapnya.

Ada beberapa faktor untuk sengaja terus mengembuskan isu tersebut. Pertama, sabotase PDIP. Dengan begitu ada yang sengaja menciptakan, agar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengkhianati perjanjian Batu Tulis yang disepakatinya dengan Prabowo pada 2009.

“Sesuai perjanjian, seharusnya PDIP mendukung Prabowo sebagai capres pada Pemilu 2014 ini. Itu komitmen politik yang harus dipatuhi PDIP. Tapi dengan berbagai alasan, ada yang menggiring agar PDIP mengingkari perjanjian ini,” ungkap Heru.

Faktor kedua, yakni memunculkan Jokowi sebagai capres dan mengkhianati komitmen yang dibangun antara Prabowo dan Jokowi.
“Yang membawa Jokowi maju sebagai Gubernur DKI adalah Prabowo. Komitmennya agar Jokowi mendukung Prabowo sebagai capres. Ada pihak-pihak yang kemudian memutarbalikkan fakta-fakta ini, sehingga Jokowi menciderai komitmennya sendiri,” ujarnya.

Faktor ketiga, ancaman pembunuhan Jokowi untuk menyudutkan Prabowo dengan alasan sebagai pihak yang ingin balas dendam akibat dikhianati.

“Skenario pembunuhan ini ternyata dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu agar semua orang menuding Prabowo sebagai pelakunya. Motifnya balas dendam akibat dikhianati Megawati dalam perjanjian Batu Tulis dan dikhianati Jokowi,” imbuh Heru.

Heru sangat berharap ancaman pembunuhan terhadap Jokowi tidak terjadi. Ia meyakini kabar ini dikembangkan untuk mengadu domba kepentingan dalam negeri, agar asing bisa leluasa mengatur pemerintahan ke depan. “Ini bagian dari konspirasi asing untuk terus menguasai Indonesia,” tandasnya.

Seperti diberitakan, Presiden SBY dalam rapat paripurna kabinet, telah menginstruksikan aparat kepolisian untuk bekerja serius menjaga keamanan selama pelaksanaan Pemilu 2014. Tidak hanya bagi caleg parpol, melainkan juga bagi capres.

Hal itu dilakukan, agar caleg dan capres bisa menyampaikan visi misi dan debat dengan suasana aman, serta bebas dari ancaman dan intimidasi.

Sebelumnya diberitakan, adanya ancaman pembunuhan terhadap Jokowi, setelah dia maju sebagai capres PDIP. Isu ini sudah merebak lima bulan sebelumnya, namun baru terungkap baru-baru ini. Sebelumnya, juga ramai diberitakan Jokowi juga disadap dan mendapat serangkaian teror.***

Red: Sondri
sumber: tribunnews.com