Ratusan Pelajar SMP Tidak Ikut UN

pelajarSegmenNews.com– Sebanyak 520 siswa Sekolah Menegah Pertama dan sederajat di Jakarta tidak mengikuti Ujian Nasional (UN), yang dimulai Senin kemarin. Tetapi mereka masih memiliki kesempatan untuk mengikuti UN susulan, yang diadakan pekan depan, demikian ungkap pejabat pendidikan setempat.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Achmad Firdaus, mengatakan pelaksanaan hari pertama UN kemarin secara keseluruhan berjalan lancar dan aman. Kata dia, salah satu hal yang paling penting adalah tidak ada isu kebocoran soal atau pun kunci jawaban.

“Hari pertama kemarin semuanya berjalan aman dan lancar. Yang tidak ikut UN jumlahnya mencapai 520 siswa,” kata Achmad, Selasa, 6 Mei 2014.

Ahmad menuturkan, tahun ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta, mencatat jumlah siswa SMP/Mts/SMPLB yang mengikuti UN sebanyak 131.892 siswa. Kemudian yang hadir pada UN hari pertama hanya 131.372 siswa atau 99,61 persen.

“Artinya sebanyak 520 siswa atau 0,39 persen tidak hadir,” tutur dia.

Rincian pelaksanaan UN untuk siswa SMP yakni sebanyak 113.991 siswa mengukuti UN, dari jumlah tersebut hanya 113.547 atau 99,61 persen yang hadir. Sementara jumlah siswa yang tidak hadir mencapai 444 atau 0,39 persen.

Sedangkan untuk, siswa MTs siswa yang mengikuti UN sebanyak 17.806 siswa, yang hadir 17.733 atau 9,59 persen, dan 73 atau 0,41 persen tidak hadir. Kemudian untuk siswa SMPLB yang mengikuti sebanyak 95, yang hadir mencapai 92 atau 96,84 persen. Tiga siswa diantaranya tidak hadir atau 3,16 persen.

Disampaikan Achmad, siswa masih diberi kesempatan untuk mengikuti UN susulan yang diakan pada pekan depan, tetapnya yakni tanggal 12, 13, 14, dan 16 Mei. “UN susulan sama seperti UN biasa, mata pelajaran yang diujikan juga sama. Itu untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang tidak bisa ikut sekarang,” ujarnya.

Dalam Ujian Nasional SMP sendiri ada empat mata pelajaran yang diujikan dalam UN SMP, yakni hari pertama Bahasa Indonesia, kemudian berturut-turut pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).***(ren)

 

© VIVA.co.id