Menkes: Waspada Virus Ebola

Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).
Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).

Jakarta (SegmenNews.com)- Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran virus Ebola meski pihaknya telah melakukan langkah antisipasi.

Antisipasi tersebut, kata Menkes di Jakarta, Selasa (4/11), dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan alat pindai di bandara terhadap warga yang baru datang dari negara terjangkit wabah tersebut.

“Yang harus diperhatikan ya kitanya, mari kita jaga (kesehatan). Jika kita tahu suatu negara sedang terjangkit Ebola, anda masih mau ke sana? Lebih baik kita undur dulu,” kata Menkes usai melakukan tabur bunga bagi pahlawan kesehatan di TMPN Kalibata, Jakarta Selatan.

Nila mengaku tidak dapat memastikan apakah Indonesia akan terbebas dari Ebola karena tingkat penyebaran penyakit saat ini sangat cepat terutama dengan adanya jalur-jalur penerbangan antarnegara.

Meski demikian diharapkan agar warga juga dapat menjaga dirinya dengan melakukan beberapa langkah pencegahan seperti menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kontak langsung dengan mereka yang diduga terjangkit Ebola serta memeriksakan diri secara dini jika mengalami gejala-gejala penyakit tersebut.

“Di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Soekarno Hatta kan sudah dipasang ‘banner’. Itu tolong diperhatikan,” kata Menkes.

Sebelumnya, Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan telah menyatakan dua pasien suspek Ebola di Kediri dan Madiun, Jawa Timur, negatif Ebola setelah pemeriksaan sampel sehingga hingga saat ini belum ada warga Indonesia yang terjangkit Ebola.

Sementara itu, wabah Ebola masih melanda beberapa negara Afrika dengan jumlah kematian melebihi 5.000 orang sejak awal 2014.***

Red: hasran
Sumbrer: antara