Kejam! Siswa SD Disetrika Ibu Tirinya

Kejam! Siswa SD Disetrika Ibu Tirinya (ibu kandung korban)
Kejam! Siswa SD Disetrika Ibu Tirinya (ibu kandung korban)

Jakarta(SegmenNews.com)– Seorang siswa SD di Duren Sawit, Jakarta Timur, disiksa oleh ibu tirinya. Tak hanya disetrika, korban yang berusia 10 tahun ini juga dicakar, dicubiti, diinjak, dipukul, hingga ditendang bagian kepalanya hingga memar.

Korban disetrika pipi kirinya oleh sang ibu tiri, Su atau Eni (33) tanpa sebab yang jelas. Saat ayah korban, UK (42) marah atas tindakan istri sirinya itu, Eni justru semakin kalap.

“Papanya marah tapi dia malah makin jadi. Katanya (Eni) ‘ini saya tambahin sekalian’ terus korban ditendang kepalanya sampai benjol dan memar biru, tangannya diinjek. Dibilangin sama papanya kamu bisa saya laporkan ke polisi, dia nyaut ‘silakan aja kalau berani’. Akhirnya dilaporin bener,” ujar ibu kandung korban, SN (42) atau yang akrab dipanggil Nining saat berbincang dengan detikcom di rumah kontrakannya di bilangan Kebon Pala, Jakarta Timur, Senin (23/3/2015).

Luka bakar di pipi kiri korban karena disetrika masih terlihat jelas. Dari lukanya yang besar hingga mencapai kuping, dapat dilihat bahwa Eni meletakkan bagian full setrikaan saat masih panas. Dari luka melepuh di pipi korban juga tampak 2 bekas cakaran. Lukanya cukup dalam dan tertutup oleh luka bakar akibat setrika panas. Di bagian tangan bungsu dari 3 saudara itu juga terlihat bekas luka cubitan yang sudah sembuh.

“(Luka di tangan) dicubit. (Kalau di pipi) Dicakar, dicakar dulu terus disetrika mama Eni. Kepala korban ditendang. Lagi tiduran (lalu disetrika),” jawab korban singkat ketika diajak ngobrol di lokasi yang sama.

Saat ini korban sudah kembali berada di pelukan sang ibunda, di mana sebelumnya ia dibawa oleh ayahnya, UK, untuk tinggal bersama Eni dan 2 anak Eni di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur. Penyiksaan sendiri terjadi pada Minggu (22/3) siang. Eni sendiri kini sudah ditahan di Polres Jakarta Timur dan kasusnya masih dalam proses penyelidikan.

“Tadinya si Eni minta laporannya dicabut, tapi saya sudah bilang ke papanya mau bela anak atau perempuan itu. Kalau bela perempuan itu saya kasusi lebih panjang, biar kamu sekalian dipenjara. Akhirnya diterusin kasusnya. Sekarang perempuan itu dipenjara. Tadi saya di Polres ketemu Eni saya bilang kamu kok tega nyelakain anak saya. Saya bilang kalau saya nyelakain anak kamu gimana perasaan kamu,” tutur SN.

“Dia bilang ‘saya sayang kok sama korban’. Sayang kok jahat gitu. Kayak nggak punya hati nurani, dia kan juga punya anak. Tadi barang buktinya setrikaannya dibawa ke RS, masih ada kulit nempel di situ,” sambung wanita yang bekerja di yayasan Islami ini.

SN pun bermaksud memindahkan korban kembali untuk bersekolah di sekolah dasar di Kebon Pala. Saat tinggal bersama UK dan Eni, korban dipindahkan ke sekolah dasar di Duren Sawit.

“Besok korban masih harus ke RS Polri, ke psikolog disuruh Kapolres. Abis itu nanti ke bedah kulit. Mungkin kalau luka fisik bisa sembuh, tapi saya khawatir luka mentalnya yang sulit sembuh,” tutup SN sedih.***

Red: hasran
Sumber: detik.com