Disdikbud Siak Siapkan Agenda Religi Bagi Pelajar

Siak(SegmenNews.com)- ‎Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak ternyata tidak mau melewatkan Ramadhan begitu saja. Justru mengeluarkan berbagai kebijakan agar momen Ramadhan dijadikan sebagai media pembelajaran di Siak.

Untuk memeriahkan Ramadhan tahun 2015 ini, Disdikbud Siak sudah menyiapkan agenda-agenda menarik bagi pelajar. Di antaranya adalah pemutaran film yang bernuansa religi. Namun, hingga saat ini Disdikbud masih membicarakan judul film dengan Kementrian Pendidikan ‎dan Kebudayaan di Jakarta.

“Pemutaran film ini sudah kita konfirmasi ke kementrian. Saat ini tinggal memilih judul yang tepat saja. Kita putar ini film ini untuk media pembelajaran,” kata Kepala Disdikbud Siak Kadri Yafis, Kamis (18/6).

Untuk satu kali pemutaran, pihaknya bakal menghadirkan 600 orang, yang terdiri dari pelajar, orang tua siswa dan sebagain masyarakat umum. Rencananya, pemutaran film dilaksanakan pada pertengahan Ramadhan.

Selain itu, Disdikbud Siak juga mewajibkan masing-masing sekolah menggelar pesantren kilat pada tanggal 2 Juli 2015 mendatang. Pesantren kilat digelar hanya satu hari full, yang diikuti oleh SD, SMP hingga SMA. Untuk SD hanya diikuti oleh murid kelas IV, V dan VI.

Selain itu, Kadri Yafis juga sudah menggelar rapat dengan semua kepala sekolah, terkait kegiatan sehari-hari siswa selama Ramadhan. Karena, kegiatan itu dapat dikontrol dengan buku agenda Ramadhan, yang dipegang ‎masing-masing siswa.

“Kemudian anak-anak dianjurkan mendengarkan ceramah agama, dan mencatat ceramah. ‎ Kita meminta kepada mereka agar meramaikan mesjid, mengikuti tarawih dan tadarus. ‎Jangan sampai keluyuran, guru dan orang tua harus proteksi anak-anak,” kata Kadri.

Menurut Kadri, Ramadhan adalah bulan pendidikan yang tidak bisa dianggap sekedar puasa saja. Melainkan melatih diri agar keluar menjadi orang yang terdidik. Momentum Ramadhan itu sangat penting untuk pengalokasian nilai-nilai pendidikan.

“Jadi, di Disdik sendiri Ramadhan sudah dijadikan sebagai bulan pendidikan, untuk membina moril spiritual peserta didik,” kata dia.***(rinto)