Veteran: Meraih Kemerdekaan itu Sangat Sulit

Foto PPKRI Bersama Veteran saat Memperingati Hut RI ke 70Kampar(SegmenNews.com)- Oraganisasi Penerus Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PPKRI) Satuan Khusus bela Negara Kampar bersama masyarakat meriahkan HUT RI ke-70 , Minggu (23/8/15) dengan berbagai perlombaan rakyat.

Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Markas PPKRI Jl lintas Ujung Batu Rokan KM 60 Kecamatan Tapung Hulu ini juga menghadirkan salah seorang veteran/pejuang kemerdekaan Republik Indonesia SUKARMAN. Sukarman banyak mengisahkan tentang para pejuang dalam menegakkan kemerdekaan terdahulu.

Kakek berusia 98 tahun ini tampaknya kesulitan menceritakan pengalaman hidupnya ketika berjuang bersama pejuang lain dalam merebut kemerdekaan. Keterbatasan daya ingat, membuatnya tak lagi dapat mengingat masa mudanya secara apik pada saat perjuangan mengusir penjajah.

Meskipun begitu, Sukarman, masih ingat dengan jelas beberapa goresan sejarah perjuangan yang pernah dilaluinya. Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur ini pernah dilatih oleh Jepang menjadi tentara perang. “Kurang lebih setahun waktu itu dilatih,” katanya.

Sukarman bersama pemuda lainnya mendapat pendidikan militer, meski bukan sebagai prajurit berseragam resmi. Sedianya, kala itu, ia dan rekannya dilatih untuk memperkuat tentara Jepang melawan sekutu.”Tapi waktu itu, tahun 45, Hiroshima dan Nagasaki dibom. Akhirnya Nippon berangkat dari Indonesia,” ujar Sukarman. Zaman penjajahan belum berakhir setelah Jepang meninggalkan Indonesia. Setahun kemudian atau pada tahun 1946, Belanda masuk menjajah ke Indonesia

Kisah bapak 11 anak ini pernah dikejar-kejar oleh tentara Belanda. “Yang namanya dijajah, ya dikejar-kejarlah,” ujarnya.

Soekarno yang dianggap sebagai tokoh perjuangan kala itu, meminta agar tidak menyerah. Sehingga ia dan pemuda lainnya harus berpencar mencari tempat persembunyian.

Demikian Sukarman mengisahkan cerita singkat perjuangan yang masih diingatnya. “Tapi ingatlah, meraih kemerdekaan itu sangat sulit. Sudah banyak sekali yang kita korbankan,” tuturnya dengan suara serak seraya tersenyum.

Dalam perjalanan juangnya, Sukarman pernah merantau ke Aceh. Tahun 2000, ia hijrah ke Riau dan menetap di SP II, Desa Rimba Beringin Kecamatan Tapung Hulu.

Selama ini, ia mengaku tidak pernah mendapat undangan dalam berbagai acara peringatan kemerdekaan dari Pemerintah atau pihak manapun, seprtinya dia terabaikan. Walaupun begitu, Sukarman mengaku bangga saat diajak PPKRI Satuan Khusus Bela Negara KABUPATEN Kampar dalam kegiatan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-70.

“Pahit, getir dirasakan oleh para pejuang menegakkan kemerdekaan Indonesia, hai para pemuda generasi bangsa berjuanglah, kejarlah cita citamu, seperti kami para pejuang berjuang mengusir penjajah memerdekakan indonesia,” demikian petikan dalam sambutan Sukarman.

Makanya kita mengundang seorang Bapak (Sukarman) yang ikut berjasa merebut kemerdekaan dari penjajah,” ujarnya didampingi Sekretaris umum satsus BELA NEGARA KAB. KAMPAR Manganar M Nainggolan. Marolop melalui sekretaris nya Manganar, mengingatkan Pemerintah Kabupaten Kampar agar veteran / pejuang seperti Sukarman diperhatikan. Ia berharap jasa pahlawan tidak dilupakan.

Supaya kita generasi penerus ini, tidak berdosa terhadap bangsa sendiri,” katanya. Ia juga menuturkan, banyak hal yang dilakukan dalam mengisi kemerdekaan. Berkat jasa pahlawan, kata nya , generasi penerus tidak lagi harus berperang melawan penjajah. Namun harus diisi dengan kegiatan positif.

Misalnya, menjauhi penyalahgunaan Narkoba, berolah raga, rajin belajar dan lain sebagainya. Ingatlah Merebut kemerdekaan itu sangat sulit “NKRI HARGA MATI”, tegas nya sambil memberi hormat kepada Sukarman.***(ali)