Ratusan Massa Demo Polda Minta Usut Dana Bansos Rusli Zainal

Ratusan Massa Demo Polda Minta Usut Dana Bansos Rusli Zainal (ilustrasi)
Ratusan Massa Demo Polda Minta Usut Dana Bansos Rusli Zainal (ilustrasi)

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Ratusan massa dari LSM Sidik Provinsi Riau, meminta Polda dan Kejaksaan Tinggi Riau mengusut dugaan korupsi dana Bansos Pemprov Riau selama dipimpin Gubernur Riau Rusli Zainal.

Desakan ini disampaikan ratusan massa, ketika melakukan aksi demonstrasi di Polda dan Kejaksaan Tinggi Riau, Senin (14/12). Zulfaneri Effendi, Ketua LSM Sidik Provinsi Riau, dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan kepada perwakilan Polda dan Kejaksaan Tinggi Riau,  meminta Polda dan Kejati mengusut secara tuntas indikasi penyelewengan  dana bansos selama Rusli Zainal menjabat Gubernur selama 2 periode, dari tahun 2003-2013, karena diduga dana bansos miliaran rupian yang dianggarkan semasa kepemimpinan Rusli Zainal yang disalahgunakan untuk kepentingan dirinya dan kroni-kroninya.

Meminta agar mengusut secara tuntas persoalan Septina Primawati Rusli terkait dana bansos 2011, karena patut diduga dana tersebut digunakan untuk  kepentingan politik maju   menjadi walikota Pekanbaru 2011-2016.

Meminta POlda dan Kejati mengaudit semua kekayaan Rusli Zainal yang diduga kekayaan   tersebut mencapai triliunan rupiah, yang terindikasi didapat dari hasil korupsi, kolusi dan nepotisme, agar semua kekayaan tersebut disita dan dikembalikan kenegara.

Meminta agar seluruh anggaran yang diambil dari APBD Riau untuk pembangunan sarana   dan prasarana PON tahun 2013 di Rriau, diusut tuntas kembali, karena kami menganggap banyak hal-hal yang tidak terungkap pada proses hukum persoalan PON Riau.

Meminta agar membongkar kembali proyek multiyear Rp1,7 triliun tahun 2003 pada saat Rusli Zainal menjabat Gubernur periode pertama, karena diduga dana tersebut digunakan kepada yang tidak tepat.

“Jika dalam 7 x 24 jam tuntutan kami ini tidak diproses sesuai aturan hukum yang berlaku, maka kami akan melakukan langkah dengan aksi yang lebih besar lagi, karena ini harus diusut secara tuntas,” ujarnya.***(ran)