Bank Riau Kepri Cari Solusi Bagi Pedagang Pasar Sukaramai

gedung-bank-riau-kepri_20150629_225703Pekanbaru(SegmenNews.com)- PT Bank Riau-Kepri sebagai satu-satu bank pembangunan daerah mencarikan solusi bagi 1.800 pedagang Plaza Pasar Sukaramai di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, yang menjadi korban terbakarnya pasar tersebut pekan lalu.

“Kami akan carikan solusi, agar para pedagang di pasar itu tidak merugi. Solusinya nanti akan kami berikan seperti (penjadwalan ulang) kredit mereka,” kata Direktur Utama Bank Riau-Kepri Irvandi Gustari di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, terdapat ribuan pedagang Plaza Pasar Sukaramai yang merupakan debitur bank tersebut dan mereka terpaksa harus merugi akibat musibah terbakarnya pasar dari satu lantai.

Ia mengungkapkan, para pedagang terutama pakaian di pasar tersebut termasuk debitur yang disiplin dalam menunaikan kewajiban kepada pihak bank terutama setiap bulan.

Kondisi itu telah menimbulkan pengaruh cukup signifikan terhadap perputaran ekonomi di pusat perbelanjaan karena bernilai tinggi sehingga plaza pasar tersebut telah menjelma sebagai salah satu pusat perbelanjaan memiliki kekhususan, yakni menjual bahan pakaian dan pakaian jadi di Pekanbaru.

“Sampai saat ini, kami belum mengeluarkan kebijakan soal “reschedule” dan restrukturisasi kredit. Karena permasalahan kredit macet belum terlihat, satu pekan setelah musibah itu terjadi,” katanya.

“Kami juga masih menunggu upaya relokasi bakal dilakukan dari pihak pengelola dan Pemerintah Kota Pekanbaru,” kata Irvandi.

Dinas Pasar (Kadispas) Kota Pekanbaru menyatakan, sebanyak 1.350 pedagang menjadi korban kebakaran Plaza Pasar Sukaramai di daerah tersebut pada Selasa (8/12).

“Ini data yang melapor ke pos komando kita hingga hari ini,” kata Kepala Dispas Kota Pekanbaru, Mahyuddin.

Ia menyebutkan, data tersebut masih akan berkembang jika konstruksi bangunan di sekitar lokasi kebakaran dilakukan uji kelayakan oleh tim.

“Jelasnya mereka yang terdata adalah pelapor sudah melihat dan mematikan kios dan isinya ludes dilalap api setelah areal plaza selesai diforensik,” ujar Kadispas.

Himpunan Pedagang Plaza Pasar Sukaramai (HP3S) mengklaim kerugian yang mereka derita akibat terbakarnya pasar itu pekan lalu mencapai Rp1 triliun lebih dengan total sekitar 1.800 pedagang.

“Dari data kami miliki, terdapat sekitar 1.800 pedagang jualan di tempat tersebut. Rata-rata pedagang memiliki aset mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Kalau kami taksir sekitar Rp1 triliun,” papar Ketua HP3S, Ismet Bakri.

Dia bersama hampir dua ribu pedagang masih menunggu hasil tim laboratorium forensik Kepolisian Republik Indonesia Kota Medan, Sumatera Utara, yang bekerja untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

“Saya tidak mau berandai-andai atau berpikiran macam-macam. Yang pasti dari saksi yang “ngomong” ke kita, asal kebakaran tersebut dari toko yang pada hari itu tidak jualan,” katanya.***(ant/ran)