Pekanbaru(SegmenNew.com)-Tokoh Pemuda Kabupaten Indragiri Hilir, Rivai Hamta, SE, menilai aneh pernyataan Ketua Panitia khusus Tata Tertib Wakil Gubernur Riau yang menyebutkan bahwa calon Wakil Gubernur Riau harus berasal dari Riau atau berdomisili di Riau.
Menurut Rivai, tidak ada aturan yang mewajibkan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah harus berasal dari daerah asalnya atau berdomisili pada daerah yang diperebutkan.
“Saya mau tau juga letak aturan tersebut dimana? Saya rasa tidak ada aturannya. Dan siapa saja berhak mencalonkan diri untuk menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah di NKRI ini,” kata Rivai menanggapi pernyataan Ketua Pansus Tatib Pemilihan Wakil Gubernur Riau, Aherson sebagaimana yang dimuat pada media harian di Riau.
Rivai menambahkan, bahwa DKI adalah contoh terdekat bagi DPRD Riau dalam hal pemilihan Wakil Gubernur dimana saat itu, Gubernur DKI, Ahok mengajukan 2 nama yakni Djarot yang merupakan mantan Bupati Blitar dan Sarwo Handayani, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.
“DPRD DKI sendiri hanya bersifat menerima nama yang diusulkan melalui partai pengusung yakni PDIP. Jadi tidak ada pembatasan harus berasal dari DKI atau berdomisi di DKI,” katanya.
Rivai juga mengaku heran atas sikap Pansus Tatib Pemilihan Wakil Gubernur Riau bila membatasi kandidat yang akan diusulkan partai Golkar. Pasalnya, di nusantara ini banyak kader Golkar yang berprestasi sebagai Kepala Daerah yang tentunya bisa dicalonkan Partai Golkar sebagai calon Wagub Riau demi kemajuan Riau secara menyeluruh.
Rivai juga mengingatkan masyarakat Riau akan putra-putra Riau yang memimpin Riau dalam 3 kurun waktu terakhir yang justru berujung pada kasus hukum dan terjerat kasus korupsi.
“Buat apa kita dipimpin orang Riau sendiri kalo toh pada akhirnya hanya memperkaya diri sendiri dengan melakukan korupsi. Lebih baik kita wellcome dengan orang luar Riau namun komit untuk membangun daerah Riau yang kita cintai ini,” pungkasnya.***(rls)
