Dana Desa di Stop, Lima Desa Sengketa Rohul-Kampar Terkatung-Katung

Rohul(SegmenNews.com)- Sejak Januari 2017, Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) lima desa di Kecamatan Kunto Darussalam dan Pagaran Tapah tidak lagi dicairkan oleh Pemkab Rohul. Hal itu membuat lima desa tersebut katung-katung, bahkan tidak memiliki kegiatan lagi.

Lima desa diadalamnya yakni, Desa Tanah Datar, Desa Intan Jaya, Desa Muara Intan Kecamatan Kunto Darussalam, dan Desa Rimbo Jaya, Desa Rimbo Makmur.

Hal itu diakui oleh Sekretaris Desa Tanah Datar, Sawito Selasa (07/11/17). Tidak cairnya ADD tersebut mengakibatkan seluruh perangkat desa mulai Ketua RT, Ketua RW,Kepala Dusun, BPD, Kaur, Sekdes termasuk Kepala Desa tidak lagi menerima gaji hingga Oktober 2017.

Persoalan ini sebagai buntu dari sengketa antara Kabupaten Rohul dengan Kampar. Disaat Kabupaten Rohul dipimpin Bupati Drs.H.Achmad,M.Si, ADD,dan DD tetap cair. Tetapi, setelah Kabupaten Rohul dipimpin Bupati H.Suparman S.Sos.M.Si, ADD dan DD tidak dapat dicairkan lagi.

Sebut  Sawito lagi, data kependudukan dan setoran PBB hingga kini masih tetap ke Kabupaten Rohul. Namun, untuk anggaran ADD dan DD tidak dapat dicairkan dari Kabupaten Rohul.

Sehingga, saat ini kelima desa tidak jelas statusnya, dan masih terombang-ambing apakah masuk wilayah Kabupaten Kampar atau Kabupaten Rohul.

Sementara itu tegas Sawito lagi, Pemkab Rohul tidak mau mengatakan secara transparan ke masyarakat lima desa, bahwa lima desa tersebut masuk wilayah Kabupaten Kampar, termasuk Pemerintah Kabupaten Kampar tidak mau mengatakan lima desa masuk wilayah Kampar.

“Akhirnya masyarakat bingung dan terombang ambing dengan data kependudukan. Kami perangkat desa sangat berharap, dana ADD dan DD bisa dicairkan untuk membayar gaji perangkat desa, termasuk operasional kantor. Tetapi, hingga kini tidak kunjung diterima. Utang kantor desa sudah banyak di toko foto cpy, di toko alat tulis,dan juga warung. Darimana kami cari uang untuk membayar utang tersebut. Sekarang ini, kami menunggu keputusan dari Pemerintah Kabupaten Rohul apakah lima desa masuk wilayah Kampar,atau tidak. Kalau sudah dilepas maka kami masyarakat pasrah masuk Kabupaten Kampar,” tegasnya.

Juga dikatakan seorang warga Desa Tanah Datar, Henri Bagio, pengorbanan, dan perjuangan mempertahankan lima desa masuk wilayah Kabupaten Rohul sudah dilakukan.

Namun, hasilnya sampai kini tidak ada. Perangkat desa dan masyarakat sangat kecewa ke Pemkab Rohul yang tidak bisa mencairkan anggaran ADD dan DD juga bantuan opersaional juga pembangunan tahun 2017 ke lima desa termasuk desanya .

“Akibat anggaran tidak ada, maka kantor kepala desa saat ini ditutup, dan pemerintahan desa melemah. Kami masyarakat ke Bupati Rohul, H Suparman, agar dapat keluarkan anggaran tersebut agar pemerintahan desa dapat berjalan dengan baik,” harap Henri Bagio.***(fit)