Meriam Meledak di Istana Darussalam Gunung Sahilan, Satu Tewas, Empat Luka 

Pekanbaru(SegmenNews.com)-Peringatan satu tahun Raja Gunung Sahilan, HM T Nizar yang Dipertuan Agung, Rabu (9/5/2018), memakan satu korban jiwa dan empat luka orang luka Pasalnya, meriam yang diledakkan sebagai tanda acara dimulai pecah dan mengenai warga.

Polisi melakukan olah tempat kejadian

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarko, mengungkapkan, korban tersebut yakni, Ikram (38), warga lipat kain. Sementara empat lainnya yang mengalami luka berat yakni, Sumanto Rebo (58), warga Gunung Sahilan, Rapika Alni (16) warga Desa Subarak, Kecamatan Gunung Sahilan. Sarimah (51), warga Desa Lipat Kain Utara, mengalami luka ringan dan Aisyah (12), warga Desa Kebun Durian, Kecamatan Gunung Sahilan, mengalami luka berat.

Lebih lanjut diungkapkannya, peristiwa ini bermula sekitar pukul 10.30 WIB, di Istana Kerajaan Gunung Sahilan, Desa Sahilan, Darussalam, Kecamatan Gunung Sahilan, rencananya akan dilaksanakan acara Tabliqh Akbar oleh Ustadz Abdul Somad LC, MA. Namun tidak dilaksanakan karena UAS tidak dapat hadir.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan hanya peringatan 1 tahun Raja Gunung Sahilan H.M.T Nizar yang Dipertuan Agung.
M Kegiatan dihadiri Raja Gunung Sahilan, H.M.T. Nizar Yang Dipertuan Agung, Kapolres Kampar, AKBP Andri Ananta Yudhistira, S.IK, MH, Kapolsek Kampar Kiri Kompol Yulisman, S. Sos, Camat Gunung Sahilan Dedi Herman, S.STP, Kepala Desa Se Kec.Gunung Sahilan, Para Ninik Mamak dan Tokoh Adat Serantau Kampar Kiri serta tamu undangan dan masyarakat dengan jumlah keseluruhan sekitar 1.500 orang.

Pukul 10.45 WIB, Raja Gunung Sahilan, Kapolres Kampar, Ninik Mamak dan Tokoh Adat Serantau Kampar Kiri serta tamu undangan diarak iring – iringan dari Kantor Desa Gunung Sahilan menuju Istana Gunung Sahilan dengan didampingi musik tradisional Ogung.

Pukul 11.00 WIB Rombongan Raja dan Kapolres Kampar tiba di Gerbang Istana, maka salah seorang panitia penyelenggara an. Zailam als Ilam membunyikan Lelo (Meriam Tradisional) yang berukuran panjang 1 m , diameter 7 cm sebagai tanda dimulainya acara adat.

Pada saat pembunyian Lelo tersebut, badan Lelo pecah sehingga serpihan pecahan Lelo mengenai lima orang masyarakat yang berada di sekitar Lelo yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 3 orang luka berat dan 1 orang luka ringan.

Atas kejadian tersebut, kegiatan dihentikan untuk evakuasi para korban ke Puskesmas Kampar Kiri.***(ran)