Terkait Ribuan Ikan Mati, Begini Komentar Salah Satu Humas Perusahaan

Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar

Pangkalan Kerinci(SegmenNews.com)-Terkait ribuan ikan timbul dalam keadaan mati di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar menghebohkan warga setempat pada Hari Ahad (23/12/18) kemarin. Salah satu Humas Perusahaan yang beroperasional di wilayah dua Kecamatan yang terparah dampak ikan mati tersebut berkomentar memberi tanggapan.

Adapun dua Kecamatan yang terparah dampak matinya ikan tersebut yakni, Kecamatan Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Pada dua Kecamatan itu, dari data yang di rangkum SegmenNews.com sampai hari ini, Salasa (25/12/18) ada enam desa yang parah terdampak, tiga Desa di wilayah Kecamatan Pelalawan dan tiga Desa di wilayah Kecamatan Teluk Meranti.

Desa-desa Kecamatan Pelalawan yang terdampak yakni Desa Kuala Tolam, Desa Ransang, dan Desa Sungai Ara. Dan Desa-desa Kecamatan Teluk Meranti yakni Desa, Pangkalan Terap, Desa Kuala Panduk dan Desa Petodaan. Desa yang terdampak ini dikarenakan bersentuhan langsung dengan DAS Kampar dan mayoritas mata pencaharian mayarakatnya adalah Nelayan.

Ikan mati yang dikumpulkan nelayan diatas sampan

Mananggapi hal itu, salah satu Humas Perusahaan PT.RAPP Muhammad Wan Jack melalui jejaringan selulernya mengatakan, menurutnya penyebab ikan mati tersebut karena banjir air naik kebun-kebun dan tercampur pupuk. Dan ia menyatakan info yang di dapat pihaknya air disana berbau busuk.

“Menurut saya itu karena banjir air naik ke kebun-kebun dan tercampur pupuk, krn merata dari jembatan (Desa Sering, Kecamatan Pelalawan-red) sampai teluk meranti, infonyapun air sampai bau,” ujarnya.

Selain itu, di beritakan sebelumnya Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengusut penyebab matinya ribuan ikan yang di DAS Kamar itu, karena masyarakat disana mayoritasnya nelayan dan sudah ketergantungan mencari nafkah keluarga dengan mencari dan memanfaatkan ikan di DAS Kampar tersebut.***(Ris)