Bupati Herliyan: Program KB Solusi Turunkan Angka Kematian Ibu

Bupati Herliyan: Program KB Solusi Turunkan Angka Kematian Ibu (Pelayanan KB di Bulan Bakti IBI-KB-Kes tingkat Kabupaten Bengkalis 2015)
Bupati Herliyan: Program KB Solusi Turunkan Angka Kematian Ibu (Pelayanan KB di Bulan Bakti IBI-KB-Kes tingkat Kabupaten Bengkalis 2015)

Bengkalis(SegmenNews.com)- Tantangan pembangunan pada hakikatnya adalah untuk mencapai ‘kesehatan bagi semua’. Yakni terpenuhinya hak setiap orang untuk hidup sehat, hingga dapat meraih hidup yang bahagia, sejahtera dan produktif secara sosial dan ekonomis.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebagai unit terkecil dari masyarakat, keluarga memiliki peran yang sangat penting. Dan salah satu program yang merupakan bagian tak terpisahkan untuk mewujudkan hal tersebut adalah Keluarga Berencana (KB). Sementara dalam menentukan keberhasilan pelayanan KB, peran bidan sangat potensial. Bidan berada di garis depan pelayanan KB.

“Karena itu, bidan, keberhasilan KB dan peningkatan kesehatan masyarakat, ibarat segi tiga sama sisi yang memiliki keterkaitan sangat erat serta ikut menentukan terwujudnya generasi yang berkualitas”, jelas Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh.

Bupati mengatakan itu pada pencanangan Bulan Bakti IBI-KB-Kes tingkat Kabupaten Bengkalis 2015, Kamis (19/3). Kegiatan pencanangan itu dipusatkan di halaman SD Negeri 39 Desa Pematang Duku, Kecamatan Bengkalis.

Kata Bupati, program KB sangat penting dan merupakan solusi untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) akibat ‘empat terlalu’. Yaitu terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan antara satu anak dengan anak yang lainnya, dan terlalu sering melahirkan.

Bupati H Herliyan Saleh menyerahkan makanan tambahan kepada ibu hamil ketika mencanangkan Bulan Bakti IBI-KB-Kes tingkat Kabupaten Bengkalis
Bupati H Herliyan Saleh menyerahkan makanan tambahan kepada ibu hamil ketika mencanangkan Bulan Bakti IBI-KB-Kes tingkat Kabupaten Bengkalis

“Apabila AKI melahirkan menurun, angka kematian anak dan Balita juga akan turun. Program B, selain bertujuan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, juga untuk mengurangi tingkat kematian ibu, bayi dan Balita. Memberikan perlindungan kesehatan reproduksi, perlindungan hak ibu dan anak, serta perlindungan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Selain mengajak Pasangan Usia Subur ber-KB, Bupati mengimbau seluruh warganya menyukseskan program KB sebagai bagian untuk mewujudkan masyarakat yang sehat .

”Jika program ini tidak didukung bersama-sama, mustahil masyarakat yang sehat sebagaimana yang diinginkan bisa terwujud. Mari kita jadikan program KB sebagai suatu gerakan dan kebutuhan”, ajak Herliyan.

BENGKALIS – Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengemukakan, sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di desa, bidan bukan saja memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan ibu, anak dan Balita, tetapi juga dalam pembentukan generasi berkualitas.

Kata Bupati, generasi berkualitas pembentukannya dimulai sejak dini, sejak sebelum hamil. Begitu juga pengawasan selama hamil, pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Demikian pula pola asuh bayi dan balita, serta pemenuhan gizi ibu, bayi dan Balita.

“Kesemua itu sangat menentukan kualitas anak sebagai generasi penerus. Menjadi bagian tak terpisahkan dari tugas bidan sebagai pelayan kesehatan masyarakat. Artinya, bidan juga ikut menentukan keberhasilan pembentukan generasi berkualitas,” jelas Herliyan.

Bupati mengatakan itu pada pencanangan Bulan Bakti IBI-KB-Kes tingkat Kabupaten Bengkalis 2015 ini adalah rangkaian peringatan hari ulang tahun Ikatan Bidan Indonesia (HUT IBI) ke-64 itu, dipusatkan di halaman SD Negeri 39 Desa Pematang Duku, Kecamatan Bengkalis.

Tema HUT IBI ke-64, yaitu “Bidan mengawal seribu hari pertama kehidupan, mewujudkan generasi berkualitas’. Sesuai tema itu, Bupati mengatakan, seribu hari pertama kehidupan adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga berusia dua tahun

Masa itu, imbuhnya, merupakan periode emas. Pada periode ini terjadi proses tumbuh kembang anak yang sangat cepat dan tidak terjadi pada masa lain. Perkembangan sel-sel otak pada periode ini sangat menentukan kualitas kehidupan selanjutnya.

“Apabila terjadi gangguan pada periode ini, akan berdampak permanen dan tidak bisa dikoreksi. Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan mental dan kecerdasan”, Herliyan, mengingatkan.

Untuk itu, kata Bupati lagi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setiap bidan dalam mengawal seribu hari pertama kehidupan tersebut. Yaitu pastikan ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, memeriksakan kehamilannya secara rutin, dan semua anak yang lahir harus mendapatkan inisiasi menyusui dini. Kemudian, memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk memberikan asi eksklusif dan memantau perkembangan bayi secara teratur.

“Melalui Bulan Bhakti IBI-KB-Kes ini, setiap bidan benar-benar memperhatikan ibu yang mengandung selama 270 hari proses kehamilannya. Setelah itu, 730 hari pasca kelahiran, pastikan mereka mengikuti pola gizi yang baik, memberikan inisiasi menyusui dini dan tetap memberikan asi eksklusif,” harap Herliyan.***(advertorial/hms)