Kongres HMI Ricuh, Polisi Ambil Alih Pengamanan Internal

Kongres HMIricuh (merdeka.com)
Kongres HMIricuh (merdeka.com)

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Kongres HMI ke-29 di Pekanbaru, Riau kacau hingga membuat sejumlah senior geram dan angkat bicara. Reaksi ini akibat aksi saling serang yang baru saja terjadi pada Jumat (4/12) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kericuhan tersebut membuat pengamanan semakin diperketat dan langsung diambil alih oleh Kepolisian Resor Pekanbaru. Hal itu dibenarkan oleh Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, pengamanan internal akan diambil alih sampai kongres berakhir.

“Malam ini tugas pengamanan internal kita ambil alih semuanya. Mulai dari pemeriksaan kartu identitas peserta hingga mengamankan jalannya kongres,” tegasnya Wakapolresta Pekanbaru AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Sabtu (5/12) demikian dikutip Antara.

Dia juga menjelaskan bahwa pengambilan alih tersebut mencegah adanya rombongan liar. Kemudian menurutnya, pihak panitia HMI telah menyiapkan kartu identitas baru.

“Kartu identitas baru yang dikeluarkan HMI sebelum kongres. Kartu identitas baru tersebut dilengkapi foto peserta,”bebernya.

“Peserta kongres nantinya akan melewati tiga titik pemeriksaan sebelum akhirnya masuk ke ruang kongres.Pemeriksaan pertama tepat di gerbang gedung. Hanya akan dibuka satu gerbang dari dua gerbang yang tersedia. Selanjutnya pemeriksaan kedua tepat berada di 4 titik pintu masuk lorong gedung dan pemeriksaan terakhir kembali dilakukan di pintu masuk ruangan utama tempat diselenggarakannya kongres,”bebernya.

Kemudian, ia juga menuturkan bahwa kongres terakhir ini tidak disediakan kursi layaknya kongres sebelumnya.

“Nantinya peserta kongres akan lesehan di lantai. Langkah ini diambil setelah kemarin sempat terjadi lempar-lemparan kursi yang membahayakan,”tandasnya.

HMI menggelar kongres ke-29 di Kota Pekanbaru sejak 22 Oktober 2015. Awalnya kongres direncanakan digelar hingga tanggal 26 Oktober 2015 namun hingga kini kongres masih terus berjalan. Sejak hari pertama kongres digelar, massa HMI terus menimbulkan masalah seperti melakukan pemblokiran jalan dan pengrusakan sejumlah fasilitas di Pekanbaru.

Puncaknya permasalahan terjadi saat Polda Riau dan Polresta Pekanbaru menetapkan delapan tersangka dari peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (Indonesia) ke-29 yang kedapatan membawa senjata tajam jenis badik dan anak panah.

Sementara itu, akibat beragam kericuhan tersebut, Polresta Pekanbaru dan Pemprov Riau memberi tenggat waktu pelaksanaan kongres hingga Sabtu pukul 12.00 WIB.***(mdk/ant)