Dinilai Berhasil, Pelalawan Jadi Pilot Project Integrasi Sawit Sapi

Dinilai Berhasil, Pelalawan Jadi Pilot Project Integrasi Sawit Sapi

Pelalawan (SegmenNews.com)- Dinilai berhasil, Kabupaten Pelalawan ditunjuk Pemerintah Pusat sebagai pilot project pelaksanaan program integrasi sawit sapi melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI dan para mitra.

“Dengan dilaunching pilot project ini nantinya bisa di duplikasi di tempat lain di Provinsi Riau. Sehingga Riau selain menjadi pusat industri kelapa sawit bisa juga menjadi pusat pengembangan sapi potong,” harap Wakil Gubernur Riau Brigadir Jenderal TNI (Purn.) H. Edy Afrizal Natar Nasution, S.I.P saat membuka Forum Grup Diskusi (FGD) strategi dan kebijakan pengembangan sistem inovasi sawit sapi, dilantai II kantor Bappeda Pelalawan, Kamis (10/10/19).

Dikatakan Wagub Edy Natar, pihaknya mendukung penuh karena untuk pelaksanaan program integrasi sawit sapi ini begitu banyak manfaat yang didapatkan jika peternak sapi dan pemiik perkebunan sawit dapat menjalankan program tersebut.

“Kita sangat mendukung program ini dapat memenuhi kebutuhan sapi dd Riau. Mudah-mudahan bisa melengkapi pengembangan populasi dan produktivitas ternak sapi melalui kegiatan integrasi sawit sapi,” ujarnya.

Sementaa itu, Bupati menyampaikan bahwa program integrasi penggembalaan sapi di lahan sawit ini akan sangat bermanfaat dalam meningkatkan pasokan kebutuhan daging sapi di Riau dan Indonesia, karena selama ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, Indonesia masih mengimpor daging sapi dari luar negeri.

“Dengan ini tentu harapan kita agar dapat mengembangan potensi peternakan sapi-sapi ternak dari Australia di Indonesia khususnya di Pelalawan. Kepada perusahaan yang ada di Pelalawan kita juga berharap melaksanakan peranan CSR dalam memberikan dukungan pada program integrasi sawit sapi bagi peternak sapi di Kabupaten Pelalawan ini,” harapnya menegaskan.

Selain itu, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan, M.Eng menyampaikan bahwa program integrasi sawit sapi ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk memperlancar kegiatannya.

Beliau juga menyampaikan bahwa melalui program integrasi sawit sapi ini, maka keterbatasan lahan dalam menggembalakan sapi yang menjadi permasalahan utama bagi peternak sapi pada saat ini dapat diatasi.

Integrasi sawit sapi ini juga dapat memangkas biaya pakan ternak bagi para peternak sapi hingga 30% karena berasal dari limbah sawit seperti pelepah dan batang sawit serta program ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Semoga dengan adanya kelompok peternak sapi yang telah menjalankan program integrasi sawit sapi agar menjadi percontohan bagi peternak sapi yang lain. Kami BPPT siap menuntun dan mengawal jika daerah-daerah lain ingin menjalankan program integrasi sawit sapi ini di derahnya,” ungkap Dr. Ir. Soni. ****(Ris).