Pemprov Riau Petakan Potensi Budidaya Perikanan, Upaya Peningkatan

Pemprov Riau Petakan Potensi Budidaya Perikanan, Upaya Peningkatan

Pekanbaru(SegmenNews.com)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tahun ini telah melakukan pemetaan potensi budidaya perikanan di Riau. Hal ini agar pengembangan sektor perikanan bisa lebih fokus.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau, Herman kepada wartawan, Selasa (17/3/2020) di Pekanbaru. Dia mengatakan, setiap kabupaten yang memiliki potensi perikanan sudah dipetakan, misalnya saja di Kabupaten Kepulauan Meranti.

“Di Kepulauan Meranti sudah dipetakan bahwa lokasi ini cocok untuk budidaya jenis ikan kakap putih dan bawal bintang,” katanya.

Selain itu, lanjut Herman, di Indragiri Hilir sektor yang cocok dikembangkan adalah kepiting, Rokan Hilir itu adalah kerang darah, Kampar adalah ikan patin dan Kuantan Singingi adalah ikan nila.

“Dengan pengembangan sektor perikanan di setiap daerah, kedepannya pihaknya hanya akan fokus pada sektor tersebut saja. Atau dengan kata lain, tidak terlalu banyak komoditi disetiap daerahnya sehingga tidak terfokus,” ujarnya.

“Sebab kalau terlalu banyak komoditi yang dikembangkan disuatu daerah, dikhawatirkan tidak akan berjalan. Jadi kami akan fokus saja,” sambungnya.

Untuk merealisasikan program tersebut, Herman mengaku pihaknya sudah mulai membentuk kelompok-kelompok pengelola. Bahkan di Kabupaten Kepulauan Meranti, sudah ada Memorandum of Understanding (MOU) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah provinsi Riau dan Pemerintah kabupaten.

“Untuk di Meranti itu sudah mulai jalan programnya, dan disana juga sudah ada enam kelompok yang mengelola budidaya perikanan ikan kakap putih dan bawal bintang,” sebutnya.

Dijelaskan Herman, memang tidak semua daerah mendapatkan bantuan untuk budidaya perikanan tersebut. Karena ada juga daerah yang mendapatkan bantuan untuk penanganan ikan.

“Untuk tahun 2020 ini, kami ada dua kegiatan. Pertama bantuan alat penangkapan dan yang kedua bantuan budidaya. Jadi daerah yang tidak dapat bantuan budidaya, mendapatkan bantuan alat tangkap ikan berupa kapal dan peralatan lainnya,” ujarnya.***(adv)